Home > Berita > Umum

Buah Sawit Milik Kopsa M di Kampar Membusuk di Batang Pohon

Buah Sawit Milik Kopsa M di Kampar Membusuk di Batang Pohon

Gambar hanya ilustrasi/INTERNET

Minggu, 19 September 2021 20:34 WIB
Rachdinal

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Tatkala pelaku usaha bidang perkebunan di Indonesia berlomba– llomba meningkatkan hasil produksi buah sawit di masa pandemi ini, kondisiherbeda dialami oleh Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) di Desa Pangkalanbaru, Siak Hulu, Kampar. Mitra kebun KKPA PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V ini justru berhenti memproduksi buah sawit selama hampir dua pekan, sehingga membuat buah-buah di kebunnya hampir membusuk di batang pohon.

Pantauan potretnews.com, Ahar (19/9/2021), terlihat bahwa buah- buah sawit yang berada di sejumlah blok kebun milik Kopsa M hampir membusuk karena buah-buah tersebut tidak dipanen hampir dua pekan.

Sebagaimana berita sebelumnya, pekerja Kopsa M melakukan pemogokan kerja. Penyebab terjadinya pemogokan kerja ini disebabkan upah mereka belum dibayarkan oleh pengurus koperasi.

Menurut keterangan dari Kuasa Hukum Kopsa M, penundaan pembayaran upah pekerja ini, lantaran PTPN V selaku bapak angkat belum juga mencairkan hasil penjualan tandan buah segar (TBS) milik Kopsa M bernilai miliaran rupiah yang berada di rekening bersama atau escrow account.

Tak hanya buruh panen saja yang belum menerima upah kerjanya, namun juga pekerja lainnya, seperti pegawai kantor Kopsa M, mandor panen, pihak keamanan atau sekuriti, dan sopir angkut buah mengalami nasib serupa.

Salah satu mandor panen Kopsa M, Reza Hanafi mengungkapkan bahwa sejak 6 September sampai dengan 18 September 2021, semua pekerja berhenti secara total melakukan aktivitas didalam kebun Kopsa M.

“Sudah hampir dua pekan buruh panen tak bekerja,” kata Reza kepada potretnews.com, Ahad (19/9).

Reza sebagai mandor panen di Kopsa M ini membawahi dua blok atau sekitar 200 hektar pada kebun koperasi itu. Ada sekitar 15 buruh panen dibawah kendalinya. Ia mengungkapkan, biasanya jika aktivitas kebun berjalan, satu harinya bisa memanen buah sekitar 13–15 ton TBS.

Akibat kejadian ini, tak tahu berapa kerugian yang dialami oleh Kopsa M dari luasan kebun yang bisa dikelola sekitar 800 hektar terpaksa berhenti berproduksi, lantaran buruh panen melakukan mogok kerja hampir dua pekan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, menurut pengakuan hutang di Bank Agro, kebun KKPA yang bermitra dengan PTPN V ini dibangun seluas 2.050 hektar. Akan tetapi, menurut laporan hasil uji penilaian fisik kebun kelapa sawit dari Dinas Perkebunan Kampar pada tahun 2017, menyatakan bahwa luasan kebun tersebut hanya 1.400 hektar.

Selain luasan kebun tidak sesuai dengan pengakuan hutan di Bank Agro, kenyataan lainnya bahwa kebun yang dikelola secara single manajemen oleh PTPN V dari tahun 2005 - 2017, juga dinyatakan gagal.

Ketua Kopsa M, Antony Hamzah ketika dikonfirmasi membenarkan kalau para pekerja di Kopsa M terpaksa berhenti bekerja untuk sementara ini, karena mereka menuntut gaji. Akan tetapi, ia kembali mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya penundaan pembayaran gaji, akibat mitranya yaitu PTPN V sampai saat ini belum juga mencairkan hasil penjualan buah milik koperasi senilai Rp2,3 miliar.

“Hasil penjualan buah koperasi sebanyak 978 ton pada bulan Agustus sampai hari tak juga dicairkan oleh PTPN V. Jika ditotalkan dengan hasil penjualan pada bulan sebelumnya, hasil penjualan buah yang belum dicairkan oleh PTPN V sebesar Rp3,2 miliar,” ujar Antony.

Kata Antony, petani dan pekerja saat ini sedang menanti pembayaran gaji mereka. Ia merincikan, setidaknya ada 997 petani atau pemilik lahan di Kopsa M. Kemudian ada sebanyak 150 pekerja di koperasi mitranya PTPN V itu.

“Ada sekitar 997 petani atau pemilik lahan di Kopsa M, sedangkan pekerja sekitar 150 orang. Pekerja ini terbagi atas 8 orang mandor, 15 orang security, 2 orang pegawai Kopsa M, dan 120 orang buruh panen,” paparnya.

Antony menyebut, gaji untuk buruh panen selalu di utamakan. Maka setiap tanggal 4 para buruh panen sudah menerima gaji. Kemudian petani atau pemilik lahan menerima gaji setiap tanggal 10. Sedangkan karyawan menerima gaji setiap tanggal 15.

Karyawan dan Buruh Panen Berharap Gaji Cepat Dibayarkan

Sejumlah karyawan dan buruh panen saat ini menanti gaji mereka dibayarkan. Dengan harapan mereka bisa melakukan aktivitas perkebunan kembali di kebun Kopsa M.

Salah satu perwakilan buruh panen Kopsa M yang bernama Afrialdi, mengungkapkan ia sangat berharap agar gajinya cepat dibayarkan oleh pengurus koperasi, meskipun ia mengetahui penyebab gajinya ditunda dikarenakan PTPN V sampai saat ini belum juga mencairkan hasil penjualan TBS milik Kopsa M.

“Kami memang sabar menanti gaji itu, dan sangat berharap supaya kami bisa bekerja kembali seperti biasanya,” ujar Afrialdi.

Pria yang sudah hampir 15 tahun bekerja sebagai buruh panen di Kopsa M ini mengatakan bahwa mereka juga menjadi pihak yang sangat terimbas akibat tertundanya pencairan hasil penjualan buah itu dari PTPN .

“Karena itu kami sangat terimbas, sudah terancam hidup kami ini. Makan dan biaya anak sekolah kami pun sudah tak sanggup membayarnya,” ungkapnya.

Ia berujar, biasanya setiap bulan pria yang memiliki anak 4 ini mampu menerima upah panen hampir 4–5 juta dari Kopsa M. Namun untuk kali ini, gajinya pada bulan Agustus harus tersendat dan aktivitas pemanenan terhenti.

“Kebanyakan dari buruh panen ini rata-ratanya adalah perantau. Siapa lagi yang bisa kami harapkan kalau bukan dari hasil itu?. Kami cuma berharap dari itu untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Tapi sekarang perut kami dan anak – anak sudah terancam,” sebutnya.

Afrialdi mengungkapkan alasan dari kebanyakan buruh panen ini tak melakukan aktivitas panen buah sawit itu. Salah satunya adalah soal makan. Dia bilang, persoalan makan atau perut inilah yang harus didahulukan dalam aktivitas panen buah, sebab membutuhkan tenaga ekstra. Maka ia dan buruh panen lainnya memilih untuk tidak bekerja sementara sambil menunggu kepastian dan keputusan dari pengurus koperasi.

Terkait belum dicairkannya hasil penjualan buah milik Kopsa M oleh PTPN Vt senilai Rp3,2 miliar, potretnews.com sudah berulangkali mencoba menghubungi dan mengirimkan sejumlah pertanyaan kepada pihak PTPN V. Pihak PTPN V yang telah dihubungi, yaitu CEO/Dirut PTPN V, EVP Plasma/KKPA PTPN V, dan Pj. Manajer Kebun Plasma/KKPA PTPN V. Namun sampai saat ini pihak–pihak PTPN V tersebut belum juga memberikan jawaban apa pun. ***

Kategori : Umum, Kampar
wwwwww